Warna Berlian

Saat membeli berlian, umumnya lebih baik memilih batu dengan warna sesedikit mungkin. Warna berlian dinilai berdasarkan skala DZ dan dibagi menjadi lima kategori besar (tak berwarna, hampir tak berwarna, samar, sangat terang, dan terang). Berlian hadir dalam semua spektrum warna. Warna dominan yang Anda lihat pada berlian adalah kuning, yang disebabkan oleh unsur jejak nitrogen.

Umumnya, saat membandingkan warna antara dua berlian, berlian harus memiliki setidaknya dua tingkat warna yang berbeda untuk mulai melihat perbedaannya. Seperti yang dapat Anda lihat dari gambar di bawah, saat berlian berada pada posisi menghadap ke atas, hampir tidak mungkin untuk melihat warna apa pun. Saat melihat berlian dari profil samping, Anda mungkin mulai mendeteksi beberapa warna; namun, berlian dikagumi karena keindahannya dari posisi menghadap ke atas dan bukan dari samping.

Berlian Tak Berwarna (DF):

Berlian dalam kisaran tak berwarna adalah yang paling langka dan berharga dari semua berlian dalam skala warna. Batu berwarna D/E hampir tidak memperlihatkan warna, sedangkan berlian berwarna F akan memperlihatkan sedikit warna ketika dilihat dari atas oleh ahli gemologi.

Berlian Hampir Tak Berwarna (GJ):

Berlian dalam kisaran hampir tak berwarna tampak tak berwarna dalam posisi menghadap ke atas, tetapi memperlihatkan sedikit warna saat dilihat menghadap ke bawah dengan latar belakang putih sempurna. Jejak warna ini tidak akan terdeteksi oleh mata yang kurang terlatih setelah berlian dipasang. Berlian yang hampir tak berwarna menawarkan nilai yang luar biasa untuk harganya.

Berlian Warna Pudar (K):

Berlian dalam kategori warna redup mungkin memperlihatkan sedikit warna saat dilihat dari posisi menghadap ke atas; namun, ini adalah pilihan bagus lainnya bagi mereka yang tidak sensitif terhadap warna. Beberapa bahkan menyukai skema warna yang ditampilkan dari berlian ini.

Meskipun warna yang paling dominan pada berlian adalah kuning, tidak jarang berlian berubah menjadi warna cokelat. Hal ini diduga disebabkan oleh pembentukan butiran internal, yang merupakan hasil dari ketidakteraturan struktural yang sering kali dikombinasikan dengan pengotor seperti nitrogen.